KOTA SEMARANG – Sekolah Dasar Negeri Pakintelan 01, Kecamatan Gunung Pati, Kota Semarang, baru-baru ini menjadi tuan rumah proyek Peningkatan Pengetahuan Lingkungan Siswa SD melalui penggunaan ecobook 3D Berbasis Daun. Inisiatif ini digagas oleh mahasiswa PPG Prajabatan Universitas Negeri Semarang (UNNES) Gelombang 1 tahun 2024.
Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran siswa mengenai keanekaragaman tumbuhan melalui ecobook, sebuah buku yang berisi daun asli yang diawetkan dan dilaminasi, disertai informasi tentang jenis, manfaat, dan karakteristik tumbuhan.
Selain fokus pada edukasi lingkungan, proyek ini juga mendorong siswa untuk berkreasi dan berkolaborasi. Siswa kelas 6 terlibat aktif dalam setiap tahapan, mulai dari pengamatan hingga penyusunan buku, sekaligus mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila seperti gotong royong dan tanggung jawab.
Dosen Pembimbing Lapangan, Galih Mahardika, menyatakan, “Ini merupakan inovasi baru dalam pendidikan yang menciptakan media pembelajaran berbasis konkrit.”
Munadiroh, Ketua Kelompok, menambahkan, “Proyek ini memberikan pengetahuan baru tentang manfaat tanaman dan kebahagiaan bagi siswa.”
Iqbal Fauzi, salah satu mahasiswa PPG yang terlibat, juga memberikan pernyataan terkait proyek ini.
“Proyek ini memberikan kesempatan bagi siswa untuk belajar langsung dari alam, yang sangat penting dalam pendidikan lingkungan. Dengan membuat ecobook, siswa tidak hanya belajar tentang keanekaragaman tumbuhan, tetapi juga cara menjaga dan melestarikannya. Saya sangat senang melihat antusiasme siswa selama proses pembuatan, menunjukkan bahwa mereka semakin peduli terhadap lingkungan,” kata Iqbal.
Tantangan terbesar yang dihadapi dalam proyek ini adalah pengawetan daun. Tim proyek berhasil menggunakan alkohol sebagai pengawet untuk menjaga kualitas daun, sehingga hasil akhir mendapatkan tanggapan positif dari guru, siswa, dan staf sekolah.
Proyek ini akan dipaparkan bersama proyek lainnya pada 24 September 2024 di Gedung FBS UNNES, dengan harapan Ecobook dapat menjadi media pembelajaran yang bermanfaat jangka panjang.
Dengan keberhasilan proyek ini, siswa tidak hanya mencapai tujuan pendidikan, tetapi juga memahami pentingnya melestarikan lingkungan dan mengembangkan nilai-nilai Pancasila. Proyek ini diharapkan menjadi inspirasi bagi sekolah lain dalam mengintegrasikan pendidikan lingkungan ke dalam kurikulum.(*)