DEMAK – Kabupaten Demak, Jawa Tengah, kembali mencatatkan rekor MURI dalam perayaan Grebek Besar atau tradisi yang dilakukan di bulan Dzulhijjah atau menjelang Hari Raya Idul Adha yang dimeriahkan 594 orang berbusana prajurit Bintoro.
“Kami apresiasi Pemerintah Kabupaten Demak karena dalam empat tahun terakhir pada perayaan Grebeg Besar, Kabupaten Demak selalu memecahkan rekor MURI,” kata Kepala MURI Semarang Ari Andriani saat penyerahan piagam penghargaan di kompleks Makam Kadilangu Demak, Jumat.
Rekor yang pernah diraih, yakni dokar terbanyak di tahun 2022, sego padetan dan jamu coro terbanyak di tahun 2023, serta gunungan dan ancakan terbanyak di tahun 2024.
Menurut dia, Grebeg Besar merupakan simbol kebersamaan dan wujud rasa syukur. Sedangkan untuk memecahkan rekor Kabupaten Demak menginisiasi 522 prajurit, namun pelaksanaan kirab totalnya 594 orang yang berbusana prajurit untuk memeriahkan puncak acara.
Untuk itulah, Kabupaten Demak mendapatkan piagam penghargaan dengan nomor 12222/R.MURI/VI/2025. Sedangkan penyerahannya diserahkan Kepala MURI Semarang Ari Andriani kepada Zaky Maardi sebagai perwakilan dari Kabupaten Demak.
Medali diserahkan kepada Pelaksana harian Bupati Demak Muhammad Badruddin dengan disaksikan jajaran Forkopimda Demak, Sekda Demak, Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), dan masyarakat yang mengunjungi Kadilangu.
Sementara itu, Plh Bupati Demak Muhammad Badruddin menyampaikan rasa bangga atas sinergi dan kolaborasi yang terjalin, sehingga Demak kembali memecahkan rekor MURI.
“Grebeg Besar merupakan warisan budaya yang luar biasa. Masyarakat Demak harus bangga dan menjaganya. Terima kasih atas sinerginya karena pada perayaan Grebeg Besar Demak kembali mencetak rekor MURI,” ujarnya.
Kirab budaya dalam rangka Grebek Besar hari ini (6/6) juga dimeriahkan dengan rombongan kereta kencana yang dinaiki jajaran Kepala Daerah, Forkopimda, serta pimpinan perangkat daerah.
Deretan kereta kencana tersebut menjadi lambang sinergi pemerintahan dan pelestarian budaya lokal.
Kemudian hadir Prajurit 40-an yang tampil gagah dengan busana adat prajurit Kesultanan Demak, lengkap dengan atribut militer tradisional. Kirab mulai dari Pendopo Kabupaten menuju Komplek Makam Sunan Kalijaga.
Sementara rombongan 594 orang berbusana prajurit Bintoro terbagi menjadi Prajurit Pati Unus, Soreang Pati, Pandanarum, Karebet Bintoro, dan Sawonggali.
Busana mereka memberikan warna tersendiri dalam Grebeg Besar dan memperkaya nuansa visual dan historis perayaan.
Kegiatan tahunan ini tidak hanya menjadi warisan budaya yang terus hidup, tetapi juga menjadi wahana edukasi bagi generasi muda untuk mengenal nilai-nilai perjuangan, keagamaan, dan nasionalisme yang berakar dari sejarah panjang Kesultanan Demak.(ant)