Desa Pagerwojo, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal, dipenuhi dengan suasana semarak perayaan Hari Santri yang meriah. Berkat inisiatif mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari UIN Walisongo Semarang, posko 22, momentum perayaan ini bukan hanya untuk memeriahkan Hari Santri, tetapi juga untuk memberdayakan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal melalui kegiatan lomba dan pasar jajanan daerah.
Acara yang berlangsung 3 November 2024 ini berhasil menarik antusiasme masyarakat Desa Pagerwojo dan sekitarnya, yang terlihat dari kerumunan warga yang hadir untuk menyaksikan berbagai kegiatan sekaligus menikmati jajanannya.
Perayaan ini diwarnai dengan serangkaian lomba yang menyatukan masyarakat dalam semangat kebersamaan, baik tua maupun muda. Berbagai perlombaan seperti lomba hafalan, lomba dai, lomba azan, serta lomba cerdas cermat untuk anak-anak turut memeriahkan Hari Santri. Melalui lomba-lomba ini, warga Desa Pagerwojo dapat berpartisipasi aktif dan sekaligus mengapresiasi nilai-nilai agama serta tradisi yang diusung dalam Hari Santri.
Dila, salah seorang mahasiswa KKN yang tergabung dalam posko 22, menjelaskan bahwa inisiatif pemberdayaan UMKM lokal ini merupakan bagian dari program kerja utama yang dirancang untuk mendukung perekonomian desa.
“Kami melihat potensi besar dari UMKM di Desa Pagerwojo. Produk-produk yang dijual mempunyai daya tarik tersendiri bagi pengunjung. Dengan adanya perayaan Hari Santri ini, kami mencoba untuk memberikan ruang lebih bagi UMKM lokal untuk berjualan dan memperkenalkan produk mereka kepada masyarakat luas,” ujar Dila.
Salah satu penjual yang turut berpartisipasi dalam pasar jajanan ini adalah Kirom, seorang warga Desa Pagerwojo yang sudah lama jualan makanan ringan salome. Salome termasuk jajanan tradisional yang disukai berbagai kalangan, baik anak-anak maupun dewasa. Menurut Kirom, acara yang diinisiasi mahasiswa KKN ini sangat membantu pedagang kecil seperti dirinya untuk mendapatkan lebih banyak pembeli.
Selain salome, berbagai jenis makanan ringan lokal lainnya juga ikut dipamerkan dan dijual di pasar jajanan ini, termasuk aneka gorengan, keripik singkong, kue tradisional, dan berbagai minuman segar. Dengan variasi makanan yang beragam, pengunjung memiliki banyak pilihan untuk menikmati kuliner khas Desa Pagerwojo. Tidak hanya pengunjung lokal, acara ini juga menarik minat pengunjung dari desa-desa sekitar yang tertarik untuk datang dan merasakan suasana meriah sekaligus mencicipi makanan yang ditawarkan.
Dila menambahkan, pemberdayaan UMKM lokal melalui pasar jajanan ini diharapkan dapat mendorong masyarakat untuk lebih kreatif dalam memproduksi dan memasarkan produk mereka. Dengan adanya ruang seperti ini, UMKM di Desa Pagerwojo bisa mengenalkan produk-produk unggulan mereka ke khalayak yang lebih luas, dan secara tidak langsung, turut mengembangkan perekonomian desa.
“Sebagai mahasiswa, kami tentu berharap bisa memberikan kontribusi nyata yang bermanfaat bagi masyarakat. Lewat acara ini, kami berharap para pelaku UMKM di Desa Pagerwojo bisa terus berkembang. Kami juga mencoba memberikan bimbingan sederhana mengenai cara pengemasan produk yang menarik dan bagaimana memasarkan produk secara efektif,” tambah Dila.
Kesuksesan acara ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat desa dapat menciptakan dampak positif yang signifikan. Kegiatan perayaan Hari Santri yang diinisiasi oleh KKN UIN Walisongo Semarang ini berhasil menghidupkan suasana desa sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Bagi masyarakat Desa Pagerwojo, acara seperti ini tidak hanya membawa kemeriahan, tetapi juga memberikan harapan baru untuk keberlanjutan usaha mereka.
Tidak hanya itu, perayaan Hari Santri ini juga menjadi wadah bagi masyarakat desa untuk mempererat tali silaturahmi dan memperkuat rasa kebersamaan. Dengan adanya dukungan dari mahasiswa KKN, masyarakat Desa Pagerwojo dapat merasakan manfaat yang langsung berdampak pada kehidupan mereka, terutama para pelaku UMKM yang merasakan lonjakan pendapatan dari penjualan produk.
Dila berharap agar program pemberdayaan UMKM ini dapat diteruskan di masa mendatang dan dijadikan agenda tahunan, bukan hanya untuk memperingati Hari Santri tetapi juga untuk memberdayakan ekonomi lokal secara berkelanjutan.
“Kami berharap semangat ini dapat terus berlanjut. KKN ini bukan hanya untuk kami sebagai mahasiswa, tetapi untuk masyarakat. Kami ingin meninggalkan dampak yang bermanfaat bagi Desa Pagerwojo,” pungkas Dila.
Dengan keberhasilan acara ini, Desa Pagerwojo menunjukkan bahwa sinergi antara dunia pendidikan dan masyarakat dapat menjadi kekuatan dalam membangun desa yang mandiri dan produktif. Perayaan Hari Santri di Desa Pagerwojo kali ini tidak hanya menjadi peringatan biasa, tetapi juga menjadi momentum kebangkitan bagi UMKM lokal dan potensi ekonomi desa yang berkelanjutan.(*)