Semarang, 25/5 (BeritaJateng.net) – Walikota Semarang, Hendrar Prihadi mengaku prihatin mendengar kabar adanya aksi perundungan dan pengeroyokan yang dilakukan oleh beberapa siswi SMP di Alun-Alun Johar Semarang.
Dia menyerahkan kasus ini kepada kepolisian dan meminta pelaku dibina dan diberi sanksi tegas sebagai efek jera.
Menurutnya, pendidikan karakter sebenarnya sudah diberikan diseluruh sekolah yang ada di Kota Semarang.
Dia pun menyayangkan terjadinya kasus perundungan atau bullying antar sesama teman sekolah.
“Kalau ada yang seperti itu, ini oknum. Ini harus kita bina lebih baik lagi. Oknum harus diberi sanksi yang tegas. Pak Kadisdik dan Kapolrestabes saya dukung. Kadisdik, sudahlah Pak dikeluarin saja dari sekolahnya. Suruh pindah ke sekolah lain yang membuat mereka jera,” pinta Hendi, sapaan akrabnya, Rabu (25/5/2022).
Dia juga mendukung Kapolrestabes dan jajaran kepolisian untuk mengusut tuntas kasus ini agar memberikan jera tidak hanya pelaku namun juga menjadi pembelajaran bagi generasi muda lainnya.
“Saya dukung Kapolrestabes dan jajaran kepolisian. Kalau masuk unsur pidana monggo. Bagaimana lagi, kami sudah sering memberi tahu tapi ada kejadian seperti itu,” sambungnya.
Menurutnya, perundungan dan pengeroyokan menjadi perilaku yang sangat keliru dalam proses pembelajaran.
Apalagi, seluruh sekolah negeri dan beberapa sekolah swasta di Semarang sudah mendeklarasikan sekolah ramah anak.
Seharusnya, sekolah menjadi rumah kedua yang nyaman bagi siswa.
“Kita satu keluarga besar, harus saling mendukung. Kalau ada perbedaan, diselesaikan secara baik-baik sesuai aturan hukum yang berlaku. Jangan dikeroyok, dibully. Itu membuat pikiran dan beban buat masa depan generasi muda kita,” paparnya. (Ak/El)