Pada tanggal 16 Oktober dirayakan Hari Pangan Sedunia atau yang dikenal dengan World Food Day.
Hari Pangan Sedunia memiliki tema yang berbeda-beda setiap tahunnya.
Melansir dari situs resmi FAO, tahun 2023 memiliki tema “Air adalah Kehidupan, Air adalah Makanan”.
Hari Pangan Sedunia ada sejak konferensi FAO ke 20, yakni pada bulan November tahun 1976 di Roma. 147 negara termasuk Indonesia setuju dicetuskannya resolusi Nomor 179 mengenai World Food Day.
Akhirnya mulai tahun 1981semua negara anggota FAO memperingati Hari Pangan Sedunia setiap tanggal 16 Oktober.
Untuk tema besar tahun ini, FAO ingin menyampaikan ke banyak orang bahwa air juga bukan hanya sumber kehidupan tapi sumber makanan.
Apa yang kita makan dan bagaimana makanan itu diproduksi semuanya mempengaruhi air. Oleh karenanya diharapkan manusia bisa mengambil tindakan yang benar tentang air untuk makanan dan menjadi perubahan.
Tujuan peringatan Hari Pangan Sedunia adalah untuk meningkatkan kesadaran dan perhatian masyarakat akan pentingnya penanganan masalah pangan, baik di tingkat global, regional maupun nasional.
Pemborosan pangan juga menjadi isu yang banyak mendapatkan perhatian publik. FAO memperkirakan bahwa sekitar sepertiga dari makanan yang diproduksi untuk konsumsi manusia, hilang atau terbuang antara proses panen dan proses konsumsi, yang dikenal sebagai Food Loss and Waste (FLW).
Berdasarkan data pada Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), sebanyak 40,3% timbulan sampah di Indonesia merupakan sampah makanan. Indonesia juga diklaim sebagai negara penghasil FLW terbesar kedua di dunia, diperkirakan mencapai 300 kg per kapita per tahun.
Dari hasil kajian Food Loss and Waste di Indonesia yang diterbitkan oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas (2021), disebutkan bahwa timbulan FLW menyebabkan kerugian ekonomi sebesar Rp 213-551 triliun/tahun atau setara dengan 4-5% PDB Indonesia per tahun.(*)