Semarang, 28/7 (BeritaJateng.net) – Pemerintah Kota Semarang mengambil peran dalam membantu permasalahan yang tengah dihadapi warganya, salah satunya membantu keluarga korban penembakan istri TNI yang terjadi beberapa hari lalu.
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengatakan, pihaknya akan memberikan pendampingan bagi keluarga korban terutama anak-anak dari korban penembakan terutama dari segi pemulihan mental anak.
Ia meminta kepada Ketua PPT Seruni, Krisseptiana Hendrar Prihadi, untuk segera bergerak melakukan pendampingan mental bagi anak-anak tersebut.
“Saya sudah komunikasi dengan Ketua PPT Seruni Ibu Tia (Krisseptiana) untuk bisa masuk ke tiga anak tersebut karena memang ini menjadi PR kita bersama bahwa apapun anak-anak itu adalah korban dari sebuah kejahatan, mereka masih dalam kondisi umur yang masih sangat belia mereka belum siap menerima kejadian ini,” kata Hendi, sapaan akrab Walikota Semarang.
Ia menekankan nantinya PPT Seruni akan berperan aktif dalam memberikan penguatan mental sekaligus mendorong anak-anak tersebut agar tetap memiliki semangat terutama untuk melanjutkan pendidikan hingga tuntas.
“Kami sudah sampaikan kepada Dinas Pendidikan untuk bisa mengcover biaya pendidikan mereka sampai kapanpun mereka harus bersekolah di Semarang,” tuturnya.
Selain dalam bidang pendidikan, pihaknya juga meminta Dinas Kesehatan untuk mengcover masalah kesehatan keluarga korban melalui program UHC yang telah dimiliki Kota Semarang.
“Artinya tinggal menguatkan mental dan lainnya kita sudah berkoordinasi juga dengan Kodim untuk bergerak bersama mengcover kebutuhan anak-anak tersebut supaya mereka bisa menjadi orang sukses di kemudian hari,” paparnya.
Hendi melihat secara umum kondisi kesehatan fisik anak-anak korban memang dalam kondisi sehat, namun kondisi mental dan batin dari anak-anak tersebut yang harus segera ditangani dengan baik.
Dandim 0733 BS Kota Semarang, Letkol Inf. Honi Havana menyampaikan terima kasih atas perhatian dari Pemkot Semarang terutama Wali Kota Semarang yang akan membantu keluarga korban.
Ia mengatakan kondisi korban saat ini memang dalam kondisi stabil meski harus menerima perawatan intensif jangka panjang.
“Kami mohon doa dari masyarakat untuk kesehatan dan keselamatan dari Ibu Rina Wulandari yang sampai saat ini masih di rawat di RS Kariadi,” kata Honi.