Pemkab Cilacap Optimistis Stok Pangan Terjaga

CILACAP – Pemerintah Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, optimistis stok pangan tetap terjaga di tengah ancaman kekeringan pada musim kemarau 2023 yang dibarengi dengan fenomena El Nino karena wilayah itu merupakan salah satu lumbung pangan nasional.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pangan dan Perkebunan (Dispabun) Kabupaten Cilacap Sujito di Cilacap, Kamis, mengatakan Pemkab Cilacap telah menyiapkan sejumlah strategi dalam hal ketahanan pangan untuk menghadapi ancaman kekeringan dan El Nino.

“Yang pertama, kami memperkuat cadangan pangan pemerintah dan masyarakat. Yang kedua, melakukan penganekaragaman pangan lokal,” jelasnya.

Dalam hal ini, kata dia, pihaknya menyampaikan kepada masyarakat untuk tidak terus-menerus makan nasi dari beras, tetapi diselingi dengan mengonsumsi bahan pangan lokal sumber karbohidrat selain beras, misalnya ubi jalar, ketela pohon, gembili, dan talas.

Oleh karena itu, lanjut dia, pihaknya memberikan bibit tanaman pangan lokal pengganti beras tersebut kepada masyarakat.

“Strategi yang ketiga adalah mengurangi makanan yang terbuang. Jadi, selama ini ‘kan banyak masyarakat yang pada saat mengonsumsi makanan terutama nasi beras itu mengambilnya berlebihan hingga akhirnya tidak habis dimakan,” katanya.

Menurut dia, pihaknya telah menyosialisasikan kepada masyarakat untuk mengambil makan secukupnya dalam rangka mengurangi sisa makanan yang dikonsumsi masyarakat.

Ia mengatakan sosialisasi tersebut dilakukan ke instansi-instansi pemerintah dengan mengundang Subbagian Umum yang mengurusi rumah tangga instansi tersebut agar bisa mengurangi makanan yang terbuang.

Selain itu, kata dia, sosialisasi juga dilakukan melalui penyuluh pertanian lapangan yang ada di tingkat kecamatan termasuk tim penggerak pemberdayaan kesejahteraan keluarga (PKK) tingkat kecamatan maupun desa.

“Tim penggerak PKK kami undang secara khusus karena ibu-ibu ini juga sebagai motor penggerak dalam rangka mengurusi rumah tangga khususnya makanan, sehingga harapan kami akan tepat kami sampaikan ke mereka untuk mengurangi makanan-makanan yang terbuang saat dikonsumsi,” tegasnya.

Terkait dengan strategi penguatan cadangan pangan pemerintah dan masyarakat, Sujito mengatakan Pemkab Cilacap menyediakan stok pangan berupa beras di lumbung pangan masyarakat.

Di samping itu, kata dia, ada pula cadangan beras kabupaten yang tersimpan di gudang Perum Bulog dengan volume per tahunnya kurang lebih 100 ton.

“Kalau cadangan pangan di lumbung pangan yang sudah disiapkan masyarakat ini kurang lebih 20 ton,” kata dia yang juga Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bapelitbangda) Kabupaten Cilacap.

Selain itu, kata dia, Pemkab Cilacap juga menyalurkan cadangan beras pemerintah untuk masyarakat yang tergolong tidak mampu sebanyak 10 kilogram per rumah tangga sasaran selama tiga bulan dan diberikan dua kali dalam setahun atau selama enam bulan.

Menurut dia, Pemkab Cilacap juga telah menganggarkan bantuan gabah untuk mengisi lumbung-lumbung pangan masyarakat guna menghadapi masa paceklik termasuk El Nino.

“Saat ini, posisi gabah sudah berada di lumbung pangan masyarakat. Kemudian yang tidak kalah pentingnya, kami dari Dinas Pangan berkoordinasi dengan Dinas Pertanian, karena kebetulan Dinas Pangan di Cilacap tidak gabung dengan Dinas Pertanian, dipisah,” katanya.

Menurut dia, koordinasi tersebut dalam rangka mendukung peningkatan produksi pangan yang dilakukan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Cilacap.

Oleh karena itu, Sujito mengaku optimistis ketahanan pangan di Cilacap tetap terjaga dalam menghadapi ancaman kekeringan dan El Nino pada musim kemarau 2023 mengingat kabupaten tersebut merupakan salah satu lumbung pangan nasional.

“Insya Allah ketahanan pangan di Cilacap terjaga karena hingga saat ini masih surplus beras, kalau dikonversi kurang lebih masih 500 ribu ton gabah kering giling per tahun. Apalagi saat sekarang sedang berlangsung panen padi dan stok pangan masih ada,” tegasnya.(ant)

Leave a Reply