WONOGIRI – Masalah stunting telah menjadi keprihatinan serius di berbagai wilayah, termasuk di Desa Wonodadi, Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri.
Menanggapi tantangan ini, mahasiswa dari KKN Tim II Universitas Diponegoro merancang dan melaksanakan program penyuluhan dengan judul “Pembuatan Inovasi Olahan Ikan Lele Guna Mewujudkan Wonogiri Zero Stunting.”
Program ini bertujuan untuk memberikan edukasi sekaligus solusi praktis dalam menangani stunting, dengan fokus pada gemar makan ikan, pola asuh yang tepat, dan akses literatur digital terkait stunting.
Menurut data yang diperoleh, pada tahun 2023 tercatat bahwa sebanyak 16,5% dari total 139 anak di Desa Wonodadi mengalami stunting. Angka ini menjadi sorotan serius bagi pemerintah setempat.


Dengan tekad untuk mengurangi angka stunting yang mengkhawatirkan, mahasiswa KKN Universitas Diponegoro pada tanggal 14 Juli 2023 menjalankan program penyuluhan yang berfokus pada pencegahan stunting melalui konsumsi olahan ikan lele yang kaya nutrisi.
Dalam penyuluhan tersebut, tiga mahasiswa dari berbagai fakultas berperan sebagai pemateri. Salah satu topik yang diberikan dalam kegiatan ini adalah penjelasan mengenai cara orang tua memperbaiki pola makan anak melalui pendekatan pengasuhan yang tepat yang dibawakan oleh Lintang Ramzi Mahasin, mahasiswa Fakultas Psikologi.
Kehadiran anggota pengurus Tim Penggerak PKK Desa Wonodadi sangat signifikan dalam acara ini. Pada sesi ini, informasi penting terkait pengasuhan yang benar untuk membentuk kebiasaan makan yang sehat disampaikan melalui presentasi visual. Pola asuh yang seimbang dan perhatian terhadap jenis makanan yang dikonsumsi anak menjadi langkah penting dalam mencegah stunting.
Melalui edukasi yang diberikan kepada orang tua dan anggota PKK, diharapkan akan terbentuk kesadaran yang lebih tinggi mengenai peran krusial pengasuhan dan nutrisi yang seimbang dalam menjaga pertumbuhan dan perkembangan anak-anak.
Salah satu jenis makanan yang baik untuk dikonsumsi oleh anak adalah ikan yang kaya protein, zinc, dan omega. Maka dari itu, Salma Zahra Wijaya dari Fakultas Perikanan memberikan materi terkait GEMAR IKAN. Ia menjelaskan manfaat kandungan gizi ikan lele dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak-anak secara optimal. Program GEMAR IKAN bukan hanya sekedar penyuluhan, tetapi juga sebuah langkah nyata dalam mewujudkan generasi yang lebih sehat dan kuat di masa mendatang.
Untuk mensukseskan kedua kegiatan tersebut tentu tidak luput pada pentingnya literasi dari diri sendiri. Meningkatkan literasi menjadi salah satu hal yang bisa dilakukan oleh setiap masyarakat untuk mewujudkan “Wonogiri Zero Stunting”.
Mengetahui berbagai penyebab, faktor, gejala, hingga cara penanganan stunting dapat dilakukan melalui membaca. Sumber literatur digital terkait stunting dihadirkan oleh Meisya Maulida, yang memberikan panduan tentang cara mengakses informasi yang akurat dan terpercaya mengenai stunting melalui platform digital. Pelatihan ini menjadi salah satu upaya yang dapat diterapkan masyarakat untuk lebih meningkatkan awareness terhadap literasi diri mengenai semua informasi, salah satunya adalah tentang stunting itu sendiri.
Puncak dari program ini adalah demonstrasi pembuatan olahan nugget lele yang dilaksanakan pada tanggal 9 Agustus 2023. Mahasiswa memberikan contoh nyata tentang bagaimana ikan lele dapat diolah menjadi makanan yang lezat dan bergizi tinggi.
Mengingat pentingnya nutrisi yang terkandung dalam ikan lele untuk memberikan pertumbuhan yang maksimal pada anak. Maka demonstrasi ini diharapkan akan memotivasi masyarakat Desa Wonodadi untuk mulai memasukkan olahan ikan lele ke dalam menu sehari-hari mereka dan masyarakat dapat membuat olahan ikan lele yang lebih beragam untuk memenuhi kebutuhan gizi buah hati mereka.
Dengan penuh semangat dan kepedulian terhadap kesehatan anak-anak di Desa Wonodadi, program penyuluhan dan inovasi olahan ikan lele ini menjadi langkah nyata dalam mewujudkan visi “Wonogiri Zero Stunting.”
Keterlibatan mahasiswa dari berbagai fakultas dengan pendekatan multidisiplin yang bekerjasama dengan pengurus dan anggota PKK membuktikan bahwa upaya bersama mampu menghadirkan solusi konkrit dalam mengatasi masalah kesehatan masyarakat yang mendesak.(bud/red)