Kamis hari ini, 17 Agustus 2023, bangsa Indonesia memperingati Hari Ulang Tahun ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia. Upacara dengan hikmat dan gegap gempita perayaan menyambut Hari Kemerdekaan RI diadakan di mana-mana.
Merefleksi Hari Kemerdekaan RI, KH Ubaidullah Shadaqoh, Rais Syuriah PWNU Jawa Tengah, mengajak mengingat tentang akidah kemerdekaan.
Kata Mbah Ubed—sapaan KH Ubaidullah Shadaqoh– “eka” sebagai salah satu bagian dari kata “merdeka” mengandung arti eka atau satu. Ini merujuk pada tauhid.
“Bahwa akidah ketauhidan kita, ketuhanan kita, sejatinya memerdekakan manusia dari penghambaan ke penghambaan yang bersifat duniawiyah,” kata Mbah Ubed ketika merefleksi Kemerdekaan RI di Joglo Ponpes Al Itqon, Bugen, Semarang, 13 Agustus 2023.
“Penghambaan kita hanya kepada Allah SWT. Kalau kepentingan kita nomor satu kepada Tuhan, hanya menghamba kepada Allah, tidak ada perbudakan, tidak menghamba kepada manusia, kepada profesi dan lain sebagainya,” kata Mbah Ubed dalam kegiatan Suluk Senin Pahingan tersebut.
Dikatakan Mbah Ubed, tidak menghamba kepada manusia adalah kebebasan. “Orang yang sudah merdeka sedemikian ini, artinya yang hanya menghamba kepada Allah, tidak ada kepentingan yang lain, inilah manusia yang sempurna,” ujarnya.
Julukan Nabi Muhammad SWT, kata Mbah Ubed, adalah Abduhu wa Rasuluh. Abduh adalah hamba Allah, kemudian rasul adalah tingkat dan derajat di bawah Allah.
“Hakikatnya Nabi Muhammad SWT adalah hamba Allah yang utuh. Beliau tidak mungkin menjadi rasul tanpa menjadi hamba Allah yang utuh terlebih dahulu. Sebutan abduh atau hamba Allah yang didahulukan, bukan rasul,” ujar pengasuh Ponpes Al Itqon ini.
Hakikat dari kemerdekaan itu ketika manusia tidak menghamba selain kepada Allah. Orang-orang yang betul merdeka.
“Sebagaimana Gus Dur yang tidak mendengarkan semua cemoohan, tidak terpengaruh dengan segala pujian dan lain sebagainya, ’inilah keyakinan saya, bahwa keyakinan saya menurut yang saya pikirkan, apa yang diberikan oleh Allah,’ ini adalah kebenaran,” kata Mbah Ubed.
Ngaji Selapanan Bareng Mbah Ubed tersebut juga menghadirkan pembicara Adit Ilyas (personel band Soegi Bornean) dan Danang Lawu Sulistiyono (dalang muda) dengan moderator Ardiansyah Harjunantio (jurnalis). Ngaji Selapanan diprakarsai Santri Bajingan (Bar Ngaji Mangan). (res)