SEMARANG, 28/10 (BeritaJateng.net) – Banyak masyarakat yang terjerat jebakan pinjaman online (pinjol) ilegal maupun investasi bodong. Hal itu dikarenakan rendahnya literasi keuangan masyarakat khususnya di pedesaan.
Untuk itu, PT Pegadaian Kanwil XI Semarang mengajak masyarakat untuk berinvestasi yang aman, di antaranya investasi emas.
Hal itu disampaikan Pemimpin
PT Pegadaian Kanwil XI Semarang, Endang Pertiwi, dalam Sosialisasi dan Pembentukan Forum Kepala Desa dan Lurah Melek Keuangan di Hotel Po Semarang, Kamis (27/10/2022).
“Kami mengajak masyarakat untuk berinvestasi yang aman. Di Pegadaian, kami ada produk investasi pembelian emas, cicil emas dan tabungan emas,” kata Endang Pertiwi.
Pembelian emas, katanya, bisa dilakukan di semua outlet dan kantor cabang Pegadaian di Jateng-DIY. Sementara untuk tabungan emas, masyarakat bisa menabung emas dengan setoran uang pecahan terkecil.
“Setiap setoran tabungan nanti akan diakumulasikan dalam bentuk emas. Besaran emas yang didapat akan menyesuaikan harga emas yang berlaku saat itu,” ujarnya.
Selain itu, lanjutnya, kini Pegadaian juga menyalurkan skema pembiayaan berupa KUR Syariah. Melalui KUR Syariah, Pegadaian siap memberikan modal usaha maupun modal pengembangan usaha untuk para pelaku UMKM.
“Dengan mengajukan persyaratan yang sangat mudah, para pelaku UMKM dapat mendapatkan pinjaman untuk modal usaha yaitu antara Rp 1 juta sampai Rp 10 juta,” jelasnya.
Dalam rangka Bulan Inklusi Keuangan, OJK Kantor Regional 3 Jawa Tengah dan DIY menggandeng para pelaku industri jasa keuangan untuk melakukan literasi kepada para kepala desa dan lurah se-Jateng dalam sosialisasi dan pembentukan Forum Kepala Desa dan Lurah Melek Keuangan.


OJK menggandeng kepala desa dan lurah se-Jateng untuk menjadi agen literasi keuangan. Upaya ini salah satunya bertujuan untuk edukasi keuangan guna mencegah korban pinjaman online ilegal maupun investasi bodong di wilayahnya masing-masing.
Dalam hal ini, OJK ingin menggaungkan sosialisasi dan edukasi literasi keuangan kepada masyarakat perdesaan.
“Dari awal tahun hingga Oktober 2022 sudah ada lima ribuan aduan terkait pinjol ilegal maupun investasi bodong,” kata Kepala OJK KR 3 Jateng-DIY, Aman Santosa.
Aman mengatakan, para kepala desa/lurah akan menjadi garda terdepan memberikan edukasi dan literasi kepada masyarakat agar bisa mendapatkan akses keuangan.
Keberadaan kepala desa/lurah yang berkantor di tengah masyarakat langsung maka peran sebagai agen literasi keuangan cukup dibutuhkan.
Dengan adanya pelibatan kepala desa/lurah memberikan edukasi itu, maka semua pihak bergerak untuk melindungi masyarakat dari jebakan pinjaman online (pinjol) ilegal maupun investasi bodong.
“Karena mereka punya kepentingan supaya masyarakatnya tidak tertipu, supaya warganya lebih pintar dan mendapat akses keuangan, agar mereka tidak terjebak investasi bodong, pinjol ilegal atau koperasi ilegal juga,” kata Aman. (Ak/El)