Kiprah PAUD Generasi Emas Peduli Anak Kurang Mampu Disorot Mbak Ita

SEMARANG, 18/11 (BeritaJateng.net) – Tak pernah berhenti untuk memberikan hak pendidikan ke anak kurang mampu, jadi moto Tri Lestari dan kawan-kawannya di PAUD Generasi Emas.

Meski demikian, perjalanan memberikan ilmu ke anak-anak kurang mampu yang dilakoni wanita yang akrab disapa Mis Tri oleh anak didiknya itu, panjang dan berliku.

PAUD Generasi Emas sendiri sudah memberikan pendidikan gratis untuk puluhan anak sejak 2019 silam.

Lokasi yang digunakan juga tidak seperti PAUD pada umumnya, karena meminjam lokasi pasar hingga tempat publik lainnya.

PAUD tersebut awalnya menempati Pasar Johar, lalu pindah ke bangunan Relokasi Barito Baru. Setidaknya 35 anak menempuh pendidikan gratis di PAUD Generasi Emas yang diampu oleh Mis Tri dan enam rekannya.

Namun, puluhan anak-anak tersebut kini terpaksa berhenti belajar karena lokasi yang dipinjam untuk membuka kelas tidak bisa ditempati lagi.

Mis Tri dan rekan-rekannya pun berupaya mencari lokasi baru, agar anak didiknya bisa kembali belajar.

“Kami masih mengupayakan tempat, mungkin di sekitar Medoho Gayamsari. Kami akan cek ke lokasi dan coba meminta izin,” jelas Mis Tri.

Dituturkannya, jika lokasi terlalu jauh akan menjadi penghalang bagi anak-anak belajar. Pasalnya mayoritas peserta didik di PAUD Generasi Emas dari keluarga kurang mampu.

Tak jarang anak-anak tersebut harus membantu orang tua mencari barang bekas sebelum berangkat sekolah.

“Sebisa mungkin kami upayakan tempat baru. Memberikan pendidikan ke anak-anak tanpa mengenal status sosial jadi visi kami, karena pendidikan manjadi hak dasar bagi anak-anak,” terangnya.

Kiprah Mis Tri dan rekan-rekannya didengar oleh Plt Wali Kota Semarang Hevearita G Rahayu.

Mbak Ita sapaan akrabnya pun membuka tangan lebar, mewakili Pemkot Semarang ia minta para relawan pendidikan melakukan komunikasi.

Balai RW hingga tempat yang dikelola Pemkot Semarang bisa digunakan jika para relawan kesulitan mencari tempat.

“Kami sangat senang ada relawan yang bergerak untuk memberikan pendidikan ke anak-anak kurang mampu secara gratis. Kami membuka tangan untuk komunikasi jika para relawan mengalami kandala,” jelasnya.

Meski demikian Mbak Ita berujar, harus ada pola jika para relawan ingin melakukan kerjasama bersama Pemkot Semarang untuk meningkatkan pendidikan di Kota Semarang.

Bahkan ia berujar tak sabar bisa melakukan koordinasi dengan para relawan PAUD Generasi Emas.

“Silahkan kerjasama dengan kami, kami sangat berterima kasih dengan langkah yang sudah dilakukan oleh para relawan pendidikan untuk mencerdaskan anak bangsa,” tambahnya. (Ak/El)

Leave a Reply