Semarang, 25/5 (BeritaJateng.net) – Dr Drs Budiyanto SH, M.Hum selaku Ketua Dewan Pendidikan Kota Semarang (DPKS) menyesalkan terjadinya perundungan siswi SMPN 36 Semarang yang videonya viral pada Rabu (25/5/2022).
Menurutnya, ini persoalan serius, karena itu DPKS mendesak kepada para pemangku dan pelaksana kebijakan di bidang pendidikan bersama masyarakat di kota Semarang segera bersikap dan bertindak atau mengambil langkah cepat mengatasi masalah ini.
Budiyanto, yang juga Ketua Majelis Pemuda Indonesia (MPI) Jawa Tengah itu mengatakan kasus perundungan peserta didik yang terjadi di alun-alun Kota Semarang itu seharusnya bisa dicegah.
“Apalagi pelaku dan korbannya adalah sama-sama peserta didik pada satpen yang sama (SMPN 36) di Kota Semarang. Kami berharap kasus ini jangan sampai terulang. Ini pertama dan terakhir,” kata Budiyanto.
Sesaat setelah berita perundungan itu viral, Budiyanto dan jajaran langsung menggelar rapat pleno di kantor sekretariat DPKS, Gedung Moch Ikhsan komplek Balaikota Semarang.
Dalam rapat darurat itu DPKS menugaskan tim untuk melakukan monitoring dan bertemu dengan kepala sekolah dan guru-guru tempat pelaku dan korban perundungan.
DPKS, ujarnya, terpanggil untuk turun ke satpen guna melakukan klarifikasi atas terjadinya kasus itu, selanjutnya akan hasil klarifikasi akan ditindaklanjuti sesuai dengan tugas dan fungsi dewan pendidikan agar kasus ini tidak terjadi lagi
“Tindak perundungan ini telah menodai satpen – satpen di Semarang yang beberapa waktu pernah mendeklrasikan sekolah ramah anak,kewajiban kita semua mulai dari satpen, keluarga dan masyarakat berupaya agar kasus ini tidak terulang,” tutupnya. (Ak/El)