Kesetiakawanan Sosial Perkokoh Solidaritas Cegah Covid-19 di Indonesia

Semarang, 16/12 (BeritaJateng.net) – Memaknai Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) yang diperingati setiap tanggal 20 Desember ini dapat dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19 dk Indonesia.

HKSN ini bemula dari usaha mempertahankan kemerdekaan pada 1945 hingga 1948. Pada awal mulanya, HKSN ini dikenal dengan Hari Sosial yang dicetuskan langsung oleh Menteri Sosial, H Moeljadi Djojomartono.

Kemudian kembali berganti menjadi Hari Kebaktian Sosial pada 1976. Barulah pada 20 Desember 1983, akhirnya ditetapkan menjadi HKSN hingga kini.

Pada Peringatan HKSN 2015 Menteri Sosial RI mengeluarkan kebijakan berupa Permensos No. 10 Tahun 2015 tentang Pedoman Penyelenggaraan Penguatan Kesetiakawanan Sosial.

Di dalam Permensos ini menyatakan bahwa salah satu upaya pembudayaan kesetiakawanan sosial adalah melalui penyelenggaraan Hari Kesetiakawanan Sosial. Jika dikaitkan dengan kondisi masyarakat Indonesia saat ini, semangat kesetiakawanan sosial perlu dipererat mengingat masayarakat dan pemerintah tengah bekerja sama melawan penyebaran Virus Covid-19.

Aktualisasi kesetiakawanan sosial sejauh ini telah diperlihatkan dengan baik dari tataran pemerintah pusat, provinsi, kabupaten, dan kota serta pemdes yang kompak bergerak ke arah tujuan yang sama yakni kesehatan dan kesejahteraan sosial masyarakat.

Berbagai upaya mulai dari refocusing atau realokasi anggaran, dan berbagai sumber daya dikerahkan untuk membantu/menolong masyarakat. Namun, tak cukup hanya dari pemerintah, perubahan pun juga tengah dilakukan oleh masyarakat yang mulai beradaptasi pada kebiasaan baru, dalam rangka menjaga kesejahteraan di tengah tantangan pandemi ini, masyarakat butuh penguatan rasa.

Sesuai dengan tujuan tersebut, tanggung jawab Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik sebagai GPR sektor melalui Direktorat Informasi dan Komunikasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan adalah untuk menyelenggarakan program dan mendiseminasikan terkait Hari Kesetiakawanan Sosial.

Direktorat Informasi dan Komunikasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan pun melaksanakan webinar “Forum Kesetiakawanan Sosial – Perkokoh Solidaritas di Libur Natal dan Tahun Baru” di Makabana Resto, Semarang, Jawa Tengah.

Acara ini dihadiri oleh 100 peserta yang terbagi menjadi peserta online (via Zoom dan YouTube DJIKPTV) dan peserta offline. Acara pun dibuka oleh Direktur Informasi dan Komunikasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Kementerian Komunikasi dan Informatika Drs. Wiryanta, M.A, Ph.D.

Pada inti acara, hadir tiga narasumber, yakni Kepala Dinas Sosial Kota Semarang, Drs. Muthohar, MM; Kepala Bidang Pengelolaan Informasi dan Saluran Komunikasi Publik, Dian Aryanto, SS; Kepala Bidang Perlindungan Perempuan dan Perlindungan Anak Dinas PPPA Kota Semarang, Drs. Budi Satmoko Aji.

Dalam paparannya, Kepala Dinas Sosial Kota Semarang, Muthohar menyampaikan bahwa Dinas Sosial Kota Semarang sudah menjalankan berbagai bantuan kepada masyarakat dan kota Semarang sudah punya Perda terkait hari kesetiakawanan untuk bergerak bersama guna meningkatkan aksi sosial untuk masyarakat semarang.

“Bentuk kesetiakawanan sosial di kota Semarang ini juga terlihat dalam Jumat Berkah untuk membagikan nasi bungkus kepada masyarakat yang membutuhkan. Selain itu ada reaksi cepat layanan PMKS dengan memiliki rumah singgah untuk warga yang memerlukan penanganan. Dan terakhir, ada pemberdayaan TKSK & PSM ditingkat kelurahan,” ujar Muthohar.

Kabid Pengelolaan Informasi dan Saluran Komunikasi Publik Dian Aryanto berpendapat bahwa menjadi penting untuk meningkatkan kepedulian kita karena masih dalam era pandemi, agar dapat merubah menjadi endemi.

“Masyarakat harus terus menumbuhkembangkan rasa saling bergotong royong antar sesama, genggam solidaritas & kebersamaan, serta bersatu untuk menyongsong satu tujuan,” paparnya.

Dinas Kominfo Kota Semarang pun membuat inovasi dengan aplikasi siaga Corona dan aplikasi Victori untuk mencapai target layanan vaksinasi 76,35 persen, serta inovasi call 112 untuk layanan laporan masyarakat.

Program lainnya adalah kepedulian antar kita, contoh dengan memberikan layanan sim D untuk para disabilitas.

Kabid Perlindungan Perempuan dan Perlindungan Anak Dinas PPPA Kota Semarang Budi Satmoko Aji menyampaikan bahwa setiap masyarakat wajib mengelola diri di masa pandemi dengan berelasi dengan sehat.

“Saat ini, terdapat tantangan untuk para remaja dalam bersosialisasi agar tetap dalam keadaan yang baik. Oleh karena itu diperlukan kemampuan untuk mengelola komunikasi agar tidak dalam kondisi yang stress di kalangan para remaja dan perempuan, ” katanya.

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah keterbatasan perempuan untuk mengelola kondisi perekonomian keluarga, serta kasus kekerasan dalam rumah tangga yang sedikit meningkat.

Selain itu, kesehatan mental sangat dibutuhkan agar mengurangi tingkat stress secara fisik. Perempuan memiliki peran penting dalam keluarga, mulai dari sebagai manajer keluarga, mendampingi belajar daring anak, melakukan edukasi dan sosialisasi kepada lingkungan, serta berkontribusi dalam pemulihan ekonomi melalui kelompok produktif. (Ak/El)

Leave a Reply