BLORA, 22/11 (BeritaJateng.net) – Sebanyak 36 anak Taman Kanak- kanak (TK ) dari 18 Lembaga, se – Kecamatan Jiken, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, mengikuti lomba mewarnai dalam rangka memeriahkan Hari Jadi Kota Blora ke 273.
Lomba mewarnai ini digelar di tempat wisata Seloparang Reborn, desa Tempellemahbang, Kecamatan Jepon, pada Selasa, (22/11/2022).
Ketua Ikatan Guru Taman Kanak – kanan Indonesia (IGTKI) Tri Sunarsih memilih di tempat wisata Seloparang ini, bermaksut untuk memgenalkan secara dini tentang wisata lokal di Blora.
“Selama ini kegiatan mewarnai itu kan kebanyakan di dalam ruangan ya, nah kita ingin mengadakan di luar agar anak tidak jenuh, sambil mengenalkan wisata lokal disekitar sekolah,” kata Tri Sunarsih.
Ditambahkanya kegiatan ini rutin dilakuakan tiap tahun untuk melatih motorik anak, tepatnya untuk menjaring bakat anak di wilayah Kecamatan Jiken.
“Nantinya kita ikutkan lomba tingkat Kabupaten, mewakili Kecamatan Jiken. Ada 18 lembaga, masing – masing dua anak, jadi ada 36 peserta,” tuturnya.
Dalam lomba ini tampak anak anak antusias dalam mewarnai. Lomba di bagi dua kategori yakni A dan B, masing – masing diambil juara 1, 2 dan 3 serta harapan 1, 2 dan 3.
Juri lomba mewarnai ini terdiri dari berbagai unsur, ada dari Media di wakili ketua PWI Blora Heri Purnomo, unsur seniman Kartunis dari Magelang Borobudur Priyo PR alias Yoyok dan bunda PAUD Kecamatan Jiken Nanik Sri Wahyuni.
Acara dihadiri Camat Jiken Joko Lelono dan Komandan Komando Rayon Militer (Danramil) Jiken Kapten Inf Sugiyanto, dan Pengawas Sekolah Mardi.
Joko Lelono mengatakan dengan digelarnya lomba mewarnai tingkat Kecamatan Jiken ini, bisa menggali potensi anak anak, melatih anak anak, melatih keberanian anak anak.
“Dari situ kita bisa menemukan bibit bibit anak ini speknya kemana, potensinya kemana, dan itu yang harus kita jaga dan kita bina. Dan yang lebih penting lagi adalah penguatan mental bagi anak- anak, ” ungkap Joko.
Karena dengan lomba mewarnai, lanjut Joko, anak anak bisa lebih bisa mengekspos kemampuannya, anak anak bisa bertemu dengan teman-teman yang lain, serta bisa berekspresi menikmati dunia anak anak.
“Kita ingin kegiatan ini bisa berkelanjutan, tidak berhenti disini, terus terang kita memberi ruang buat anak anak untuk berekspresi, biarkan anak anak bermain sesuai dengan dunianya yang tidak didapatkan ketika ia hanya bermain gadget,” tutupnya. (Her/El)