Kabupaten Semarang Butuh Produk Khas sebagai Oleh-oleh

SEMARANG, 19/9 (beritajateng.net) – Kabupaten Semarang memiliki banyak potensi produk unggulan. Meski begitu belum ada produk yang bisa menjadi ikon khas untuk oleh-oleh bagi para wisatawan.

Hal itu mengemuka dalam Sosialisasi Non Perda “Identifikasi Produk Unggulan Sebagai Oleh-oleh Khas Kabupaten Semarang” yang digelar di Kantor Kecamatan Sumowono, Kabupaten Semarang, Jumat (16/9/2022).

Ketua DPRD Jateng Bambang Kusriyanto mengatakan, banyak produk yang dihasilkan para pelaku Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM). Dia berharap produk khas Kecamatan Sumowono semakin digemari dan dikenal oleh masyarakat secara luas.

Ketua DPRD Jateng Bambang Kusriyanto hadir secara virtual dalam Sosialisasi Non Perda “Identifikasi Produk Unggulan Sebagai Oleh-oleh Khas Kabupaten Semarang”. (wahyu robert/beritajateng.net)

“Saya berharap teman-teman pelaku UMKM lebih rajin memproduksi makanan, khususnya oleh-oleh agar masyarakat tahu bahwa banyak produk unggulan disini,” kata Bambang yang hadir secara virtual dalam acara yang dimoderatori Nurkholis tersebut.

Bambang menambahkan, banyaknya potensi produk unggulan yang ada di Kabupaten Semarang perlu dimaksimalkan.

Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Semarang, Bagus Suryokusumo mendukung produk oleh-oleh khas dari Kabupaten Semarang. Dia juga menyoroti jenis-jenis produk khas Kabupaten Semarang.

“Banyak sekali makanan makanan khas Kabupaten Semarang mulai dari makanan berat sampai makanan ringan. Saya ambil contoh salah satu yaitu tahu bakso. Tahu bakso di Kabupaten Semarang cukup terkenal di kota-kota lain,” ucap Bagus.

Kabid Pertanian, Dinas Pertanian, Peternakan, dan Pangan Kabupaten Semarang, Eko Aryanto mengatakan, buah tangan tidak hanya makanan. Menurut dia banyak produk lain selain makanan yang bisa menjadi unggulan di Kabupaten Semarang.

 “Selain makanan ada banyak juga produk yang dapat dijadikan oleh-oleh. Jadi masyarakat tidak terpaku dengan makanan sebagai oleh-oleh untuk orang rumah,” kata Eko. (adv)

editor: ricky fitriyanto

Leave a Reply