
Sukoharjo, 31/1 (BeritaJateng.net) – Berbagai kunjungan ke daerah yang selama ini dilakukan Presiden Joko Widodo, petani selalu mengeluhkan adanya keterlambatan pupuk dan kelangkaan pupuk seringkali menghantui petani.
Masalah keterlambatan pupuk bukan hanya terjadi di pulau Jawa saja namun hampir terjadi di seluruh wilayah di Indonesia. Karena itulah masalah lambatnya pendistribusian pupuk maka Jokowi telah memerintahkan Menteri BUMN agar mencopot Direktur Utama (Dirut) pabrik pupuk yang berada di bawah naungan BUMN.
“Itu bisa menghambat Indonesia untuk bisa berswasembada pangan jika pupuknya terlambat. Maka Dirut Utama yang berkaitan dengan pupuk, saya pastikan di copot. Bukan diganti, tapi di copot ” tegasnya.
Demi mewujudkan Indonesia berswasembada pangan, perlu dilakukan penataan dari segala bidang yang terkait yang akan mendukung sektor pertanian.
“Contohnya dengan membangun waduk-waduk di seluruh Indonesia untuk mendukung program Indonesia berswasembada pangan,” lanjutnya.
Jumlah waduk yang ada di Indonesia saat ini berjumlah 49 waduk. Nantinya jumlah waduk akan terus ditambah dengan membangun waduk baru. Selain itu perbaikan waduk yang rusak terus dilakukan sehingga tidak akan ada lagi kekeringan yang mengancam areal persawahaan. (BJ24)