Demak, 12/7 (BeritaJateng.net) – Suasana gembira nampak terlihat diwajah masyarakat Kabupaten Demak saat menyaksikan iring-iringan Prajurit Patangpuluhan yang merupakan puncak acara Grebeg Besar Demak Tahun 2022, yang digelar pada hari Minggu (10/7) kemarin.
Semangat serta keinginan masyarakat untuk turut serta dalam prosesi kali ini sangat besar, mengingat dua tahun tradisi ini ditiadakan lantaran adanya wabah covid 19.
Hal tersebut dapat dirasakan usai dilaksanakannya sholat idul adha, dimana ribuan masyarakat sudah mulai berdatangan dari seluruh pelosok Demak dan kota-kota lainnya memadati sepanjang jalan dari pendopo hingga Kadilangu.
Menurut Plt Kepala Dinas Pariwisata Demak, Endah Cahya Rini, mengatakan, iring-iringan Prajurit Patangpuluhan tersebut merupakan bagian dari agenda tradisi prosesi penjamasan pusaka dan ziarah di makam Kanjeng Sunan Kalijaga.
Sedang prosesi tradisi Grebeg Besar Demak yang dikawal iring-iringan Prajurit Patangpuluhan ini, diawali penyerahan bokor berisi kembang setaman, sebagai ubo rampe (perlengkapan) ziarah dan penjamasan.
“Masyarakat Demak sejak pagi sudah mulai berjajar rapi mulai dari Halaman Pendapa Kabupaten Demak, hingga makam Sunan Kalijaga di Kadilangu, yang kurang lebih berjarak sekitar tiga kilometer,” terang Endah.
Selain itu kegitan tersebut dilakukan sebagai agenda wisata seni dan budaya tahunan di Kabupaten Demak, yang dilaksanakan setiap 10 Dzulhijjah, pada penanggalan Islam. Namun saat pandemi melanda negeri ini selama dua tahun, kegiatan ini sempat ditiadakan.
Pariwi iring-iringan Prajurit Patangpuluhan itu,lanjut PLT Kepala dinas Pariwisata Demak, merupakan bagian dari agenda tradisi prosesi penjamasan pusaka dan ziarah, di makam Kanjeng Sunan Kalijaga.
Untuk prosesi tradisi Grebeg Besar Demak yang dikawal iring-iringan Prajurit Patangpuluhan ini, diawali penyerahan bokor berisi kembang setaman, sebagai ubo rampe (perlengkapan) ziarah dan penjamasan.
“Perayaan tahun ini lebih meriah dibanding dua tahun sebelumnya. Hal ini karena melibatkan bendi atau dokar sebanyak 130 lebih, dan mengerahkan penari zipin sebanyak tujuh grup, pemain kuda lumping kurang lebih 70 personel dan penari barongan kurang lebih 100 orang. Saat itu, bupati bersama forkopimda dan pejabat lainnya mengenakan pakaian adat Jawa, menaiki dokar menuju makam Sunan Kalijaga, untuk selanjutnya melaksanakan ziarah,” pungkasnya.(BW/El)