

Solo, 17/2 (BeritaJateng.net) – Puncak acara Festival Jenang Bahari tahun 2015 yang digagas Yayasan Jenang Indonesia sesuai dengan temanya tentang kelautan ini, digunakan ikan sebagai salah satu pembuatan bahan jenang. Alasanya karena Indonesia kaya akan hasil laut.
Jika di Thailand memiliki khas Tom Yam, Indonesia kini juga memilikinya. Satu resep jenang bubur tom yam ala Solo yang dicampur dengan ikan atau seafood misalkan udang.
Biasanya kuliner Solo menyajikan bubur atau jenang dengan gudeg, sambel tumpang, sambel goreng. Namun kali ini sesuai tema kelautan, jenang menggunakan topping ikan atau seafood yang diolah sesuai lidah orang jawa.
Menurut Ketua Panitia Festival Jenang Bahari, Mayor Haristanto menyatakan Solo bukan suatu daerah pesisir yang dekat dengan hasil laut.
Namun untuk mempopulerkan gerakan makan ikan laut ini, masyarakat dikenalkan dengan jenis olahan dari hasil laut yang memiliki protein tinggi.
“Untuk meneruskan himbauan dari Menteri Kelautan dan Perikanan agar masyarakat mau mengkonsumsi ikan,” jelasnya di kawasan Ngarsopuro Solo Jawa Tengah, Selasa, (17/2/2015).
Bahkan Mayor menjelaskan acara festival jenang sudah di mulai sejak hari Minggu (15/2/2015) kemarin dengan acara marut kelapa masal yang juga dibuka oleh Menteri Perindustrian Saleh Husein dan juga Walikota Solo FX Hadi Rudiyatmo beserta jajarannya.
Festival Jenang Bahari 2015 yang berlangsung mulai 15-17 Februari 2015 ini akan memecahkan rekor MURI yang 6839 dengan kreasi membuat takir jenang terbanyak yaitu 33.720 buah mengalahkan rekor MURI sebelumnya yang di pegang oleh Kepulauan Riau.
“Puncak Festival Jenang Bahari 2015 hari ini dengan memasak lebih dari 32 ribu jenang untuk masyarakat akan memecahkan rekor MURI,” terang Mayor.
Selain itu juga ungkap Mayor ada agenda kampanye NOL sampah di sepanjang koridor Ngarsopura. Sehingga usai acara berlangsung diharapkan para pengunjung tidak meninggalkan sampah bekas makanan atau takir jenang. Harus di buang di tempat sampah yang sudah disediakan. (BJ24)