Disperkim Bakal Bangun Taman di Museum Kotalama Semarang

Semarang, 24/8 (beritajateng.net) – Area perumahan dan perumahan (Disperkim) Kota Semarang segera menambahkan Green Open Space (RTH) City dalam bentuk taman di area Museum Kota Tua Semarang atau Museum Diskar.

Ini ditargetkan bahwa pengembangan fisik Taman Museum Kota Tua adalah sekitar 1500 meter persegi, yaitu pada Agustus 2021.

“Nanti, taman ini juga dapat digunakan sebagai akses atau penghubung jalan untuk pengunjung yang akan mengunjungi Museum Kota Tua Semarang. Kan, posisi museum bubun ada di tengah bundaran, pertemuan antara Jalan Agus Salim, Jalan Mt Haryono / Mataram, dan Jalan Pattimura. Area taman yang akan dibangun di Area Bencana Museum Ada sekitar 1500 meter persegi, “jelas kepala pemakaman lansekap dan disperkim di Kota Semarang, Murni (23 / 8/2021).

Posisi taman yang akan dibangun kemudian, kata julukan Pipie, berada di ujung Jalan Mt Haryono, dan menuju jalan Pattimura.

“Bentuk taman ini akan meluas ke satu sisi bangunan museum kota tua yang saat ini didirikan secara fisik. Jadi jika museum kota tua telah membuka akses di sana,” harapnya.

Pipie menjelaskan, kemudian akses ke pengendara dari Mt Haryono ke Pattimura ditutup. Sehingga pengemudi harus melingkari museum terlebih dahulu.

“Meskipun kemudian akses dari Jalan Mt Haryono ke Jalan Pattimura setiap hari, masih ada ruang dalam bentuk jalan kecil untuk sampai ke sana (Jalan Pattimura-Red). Tapi jalan ini tentatif, itu bisa terbuka, itu juga bisa terbuka. Bersikap setiap hari karena memang akses untuk berjalan pengunjung, “jelasnya.

Dianggarkan untuk pembangunan taman ini Rp. 450 juta. “Diharapkan bahwa perkembangan fisik taman ini pada bulan Agustus tahun ini (2021-merah) juga. Pembangunan taman ini pada saat yang sama memenuhi jumlah RTH di kota Semarang,” katanya.

Sementara itu, di depan kepala Budaya Kota Semarang dan Kantor Pariwisata (Disbudpar), Indriyasari, mengatakan bahwa mengenai rencana perencanaan di wilayah Museum Kota Tua Semarang atau Museum Diskar, termasuk pengelolaan aliran lalu lintas, ia telah berkoordinasi dengan OPD lainnya, yaitu Disperkim.

“Nanti, ada tempat parkir untuk pengunjung. Dan penyediaan akses ke museum terciprat,” katanya.

Selanjutnya, ada satu bagian jalan Mataram akan ditutup, untuk tempat parkir dan menyediakan akses ke museum. “Ada tanah kosong di ujung jalan Mataram yang akan kami ajak bekerja sama untuk menjadi tempat parkir. Proposal dari dewan juga ada di sana nanti dapat dibangun sebagai pusat cinderamata sehingga ekonomi tandu komunitas,” Dia menyimpulkan. (AK / EL)

Leave a Reply