Desa Diharapkan Bersinergi Optimalkan Potensi

SEMARANG, 1/11 (beritajateng.net) – Dana desa disarankan mulai dialokasikan untuk berbagai program pemberdayaan masyarakat. Pasalnya, sebagian besar infrastuktur di desa kini dalam kondisi baik karena mendapatkan kucuran dana desa selama bertahun-tahun.

“Saat semua infrastruktur di desa sudah bagus, hendaknya dana desa mulai digunakan untuk program pemberdayaan masyarakat, khususnya untuk menggerakkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes),” kata Ketua DPRD Jateng Bambang Kusriyanto yang hadir secara virtual dalam Sosialisasi Non Perda “Penggunaan Dana Desa untuk Pemberdayaan Ekonomi” yang digelar di Aula Kantor Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Jumat (28/10/2022).

Ketua DPRD Jateng Bambang Kusriyanto hadir virtual dalam Sosialisasi Non Perda “Penggunaan Dana Desa untuk Pemberdayaan Ekonomi” yang digelar di Aula Kantor Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang. (wahyu robert/beritajateng.net)

Dia menambahkan, dana desa idealnya dimanfatkan sesuai dengan potensi yang ada di desa tersebut. Tak hanya untuk pembangunan fisik, dana desa juga bisa dimanfaatkan untuk peningkatan kapasitas dan pengembangan sumber daya manusia (SDM). Menurutnya, pemberdayaan desa perlu dilakukan dengan melihat potensi desa tersebut. Pengembangan potensi desa dapat menjadi program yang berkualitas dan bermanfaat karena dapat menyumbang pendapatan daerah sehingga mendongkrak ekonomi desa.

“Gali potensi desa. Entah itu desa wisatanya, pelatihan dan pembinaan untuk warga desa, atau produk UMKM yang terkenal,” tandasnya dalam acara yang dipandu moderator Nurkholis tersebut.

Kepala Dispermades Kabupaten Semarang Moh Edy Sukarno mengatakan, prioritas penggunaan dana desa tahun 2023 diarahkan untuk percepatan pencapaian aksi SDGs desa. Diantaranya melalui pemulihan ekonomi nasional sesuai kewenangan desa, program prioritas nasional sesuai kewenangan desa, serta mitigasi bencana alam dan non alam sesuai kewenangan desa.

Adapun pemulihan ekonomi nasional sesuai kewenangan desa terdiri dari pendirian, pengembangan, dan peningkatan kapasitas Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), pengembangan usaha ekonomi produktif yang diutamakan dikelola BUMDes, serta pengembangan desa wisata.

“Kemampuan mendayagunakan warga desa bergantung pada pengetahuan, keterampilan, peluang, maupun sikap kemandirian warga,” paparnya.

Dia mengungkap ada beberapa kendala dalam menangani persoalan di desa. Yaitu keterbatasan kemampuan keuangan, kelembagaan masyarakat dan desa, disharmoni hubungan kelembagaan, peran kelembagaan belum optimal, partisipasi warga relatif rendah, serta kurangnya kemampuan mengelola potensi.

Camat Getasan Istichomah berharap antar desa bersinergi dalam mengoptimalkan potensinya. Dia mencontohkan wilayah Getasan yang berdekatan dengan wisata Kopeng memiliki lahan subur dan pemandangan indah. Desa yang memiliki destinasi wisata bisa berkolaborasi dengan desa lain yang mengelola rest area sebagai tempat parkir pengunjung. (adv)

editor: ricky fitriyanto

Leave a Reply