” Tugas Dinsos untuk memberikan pendampingan untuk memulihkan rasa percaya diri bagi 13 korban atlet bola voli putri dari keganasan sang pelatih “
Demak, 19/10 (BeritaJateng.net) – Predikat Kabupaten Demak sebagai kota ramah akan anak nampaknya perlu dikaji lebih dalam lagi, mengingat akhir-akhir ini kasus kriminalitas dengan korban anak dibawah umur masih kerap terjadi.
Seperti halnya kasus penganiayaan berujung pemerkosaan dua orang siswi MTS ditengah persawahan diwilayah Mranggen dan yang paling hangat saat ini dan viral di media sosial adalah kasus pencabulan 13 Atlet bola voli putri hingga salah satu korbannya hamil delapan bulan.
Menanggapi kasus tersebut, bupati Demak Eisti’anah mengatakan prihatin atas kejadian tersebut, mengingat tidak sedikit korban yang menjadi kebrutalan pelaku.
Menurutnya untuk saat ini yang terpenting adalah mengembalikan kepercayaan diri terhadap para korban, mengingat hal tersebut tidaklah mudah dilakukan, oeleh sebab itu dirinya akan berkoordinasi dengan dinas sosial untuk melakukan pendampingan para korban.
“Kita akan koordinasikan dengan dinas sosial dan pihak sekolah para korban tersebut untuk mengembalikan kepercayaan dirinya,” tutur Eisti’anah.
Mengingat luasnya kabupaten Demak yang berimbas pada kurangnya pengawasan dari pemerintah kabupaten terkait pemberian edukasi kepada masyarakat dalam hal ini pelajar, kedepannya melalaui dinas sosial akan membuat terobosan dengan pihak instansi pendidikan tetangg pentingnya menjaga diri bagi pelajar.
” Intinya lembaga pendidikan kita libatkan agar kejadian kekerasan terhadap pelajar tidak terulang lagi, yang jelas kita harus membekali anak didik kita akan pentingnya menjaga diri agar terhindar dari hal-hal yang tidak kita inginkan,” tegas Bupati Demak. (BW/El)