SEMARANG – Upaya mengantisipasi dampak musim kemarau yang diprediksi akan lebih panjang hingga akhir September mendatang, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang terus melakukan bantuan berupa droping air bersih kepada warga terdampak. Bantuan penyaluran air bersih ke warga akan diperbanyak seiring dengan masih panjangnya musim kemarau hingga lebih satu bulan kedepan.
Kepala BPBD Kota Semarang, Endro P Martanto mengatakan, mengantisipasi dampak cuaca el Nino, BPBD Kota Semarang memperbanyak stok air bersih untuk membantu menyalurkan kepada warga terdampak kekeringan saat musim kemarau. “Dari data yang ada, wilayah yang rawan terjadi kekeringan terdampak musim kemarau ada empat wilayah, kecamatan Tembalang (Rowosari), kecamatan Banyumanik (Jabungan dan Gedawang), kecamatan Ngaliyan (Gondoriyo, Wonosari), dan kecamatan Genuk,”terang Endro.
Hingga saat ini, sebanyak 86 truk tangki dari dana APBD Kota Semarang, dan dari bantuan CSR sebanyak 13 tangki air bersih sudah disalurkan kepada warga terdampak. “Terbanyak air bersih di salurkan ke warga rawan kekeringan seperti di daerah Jabungan, Wonosari, dan Rowosari, sedangkan sebagian kecil di wilayah Genuk. Biasanya untuk keperluan rumah tangga, mulai memasak, dan lainnya.
Pihaknya mengimbau masyarakat di saat musim kemarau yang cukup panjang, bisa bijak menggunakan air bersih terutama kebutuhan rumah tangga, tidak boros air dan menutup kran air yang tidak terpakai.
“Lalu, tidak membakar sampah kering tanpa ditunggui sampai mati apinya. Karena hampir tiap hari ada laporan kejadian kebakaran di daerah yang tumbuh banyak ilalang dan sampah kering. Dan kami minta warga juga tidak membuang sisa puntung rokok yang masih hidup sembarangan karena bisa menyebabkan kebakaran,”pungkasnya.(kom)