Banthongyord Thailand Rebut Piala Yuni Kartika U-17 Kalahkan PB Jaya Raya

MAGELANG, BeritaJateng.net – Skuad Banthongyord asal Thailand menjuarai pada partai final beregu U-17 putri Polytron Superliga Junior 2023 yang di GOR Djarum, Magelang, Jawa Tengah, Sabtu setelah mengalahkan PB Jaya Raya.

Atlet-atlet muda asal Negeri Gajah Putih itu mencatatkan sejarah baru sebagai klub mancanegara pertama yang memenangi Superliga Junior 2023. Sejak bergulirnya pada 2016 lalu, titel juara selalu diraih oleh klub-klub bulutangkis Indonesia, dengan kemenangan tersebut Banthongyord berhak mengangkat Piala Yuni Kartika dan membawa pulang hadiah sebesar Rp100 juta.

Dalam babak final ini, PB Jaya Raya harus mengakui keunggulan Banthongyord Thailand dengan skor telak 3-0. Tunggal pertama Banthongyord, Anyapat Phichitpreechasak, menyumbangkan poin pertama melalui kemenangan dua gim berturut atas lawannya Thalita Ramadhani Wiryawan dari PB Jaya Raya Indonesia. Pemain yang berada pada peringkat 27 dunia junior BWF ini, mampu menang dengan skor 21-11, 21-11 setelah bertanding selama 30 menit di GOR Djarum Magelang.

Pertemuan kedua antara Anyapat dan Thalita ini bertolak belakang dengan laga perdana mereka di fase penyisihan grup. Saat itu, Anyapat harus bertarung tiga gim untuk merebut kemenangan dari Thalita dengan skor 23-25, 21-15, 21-16 dalam lama pertandingan 58 menit.

Tren positif Banthongyord berlanjut setelah ganda putri Kodchaporn Chaichana/Pannawee Polyiam mengunci kemenangan straight games 21-18, 21-11 atas Jania Novalita Situmorang/Nadia Pritasari dalam tempo 49 menit. Kemudian Ratnacha Sompoch menyumbangkan kemenangan ketiga Banthongyord sekaligus mengantarkan klub asal Kota Bangkok itu ke podium teratas Polytron Superliga Junior 2023 pada kategori beregu U-17 putri. Ratnacha menang dua gim langsung 21-13, 21-17 atas Alfira Deanika, setelah bertarung selama 42 menit.

Pelatih Thailand, Sakkaya Sootlake, menuturkan, meskipun menang atas Jaya Raya 3 poin tanpa balas, klub yang bermarkas di Tangerang Selatan, Banten itu merupakan lawan terkuat selama gelaran Polytron Superliga Junior 2023.

“Mereka adalah lawan terkuat sehingga pertandingan di final ini merupakan pertandingan yang paling sulit bagi kami,” ucap Sakkaya saat menggelar Konferensi Pers di GOR Djarum Magelang.

Sakkaya juga mengatakan, keluarnya sebagai juara di kejuaraan Polytron Superliga Junior 2023 bukanlah target utama. Namun Skuad Thailand datang ke Indonesia justru untuk mencari pengalaman bertanding dengan atlet-atlet unggulan Indonesia.

“Target utama kami adalah mencari pengalaman. Tak disangka, kami bisa juara, tentunya hasilnya ini sangat menggembirakan bagi seluruh anggota tim,” tutur Sakkaya.

Tak hanya meraih gelar juara beregu, pemain tunggal pertama Banthongyord, yakni Anyapat Phichitpreechasak juga meraih gelar The Best Athlete U-17 Girls Team berkat penampilannya yang gemilang selama kejuaraan. Sejak babak penyisihan, Anyapat tidak pernah kalah dan selalu menyumbang poin bagi timnya.

“Saya senang bisa juara, senang tidak pernah kalah. Menurut saya, pemain Indonesia semuanya bagus,” kata Sakkaya.

Legenda bulutangkis Indonesia, Yuni Kartika mengapresiasi kemenangan Banthongyord Thailand dalam Polytron Superliga Junior 2023. Kendati demikian, kekalahan wakil Indonesia atas Thailand ini akan menjadi bahan evaluasi guna meningkatkan kemampuan dan teknik pemain-pemain muda Indonesia di masa mendatang.

“Tentunya saya berharap Piala Yuni Kartika diraih oleh tim Indonesia. Kekalahan Ini akan menjadi bahan evaluasi kita. Karena kemenangan Banthongyord ini di luar prediksi. Tapi memang, bila melihat jalannya pertandingan, pemain kita belum bisa mengimbangi permainan Thailand, jadi mau tidak mau kita harus mengakui keunggulan mereka,” ucap Yuni.

Satu hal yang disoroti alumni PB Djarum tersebut adalah jam terbang pemain-pemain Thailand yang terbilang lebih tinggi dibanding para pemain Indonesia. Satu contohnya ialah tunggal pertama Thailand yakni Anyapat Phicitpreechasak yang selalu menang sejak babak penyisihan. Di level junior, Anyapat sudah sering mencicipi pertandingan level internasional seperti Bulgaria Junior 2022, India Junior 2022, Dutch Junior 2022 dan German Junior 2022. Bahkan, saat mengikuti Tukey Junior 2022, Anyapat berhasil menyabet gelar juara.

“Menurut saya, kita kalah di jam terbang. Begitu pula dari cara bermain dan ketenangan di atas lapangan sangat berbeda. Inilah yang harus menjadi evaluasi tersendiri bagi klub-klub di Indonesia,” tambah Yuni Kartika. (*)

Editor: Elly Amaliyah

Leave a Reply