
Boyolali, 17/1 (BeritaJateng.net) – Jelang pelaksanaan eksekusi mati terhadap terpidana mati asal Vietnam Tran Thibich Hanh suasana Rumah Tahanan kelas II Boyolali, Jawa Tengah, masih terlihat sepi dan tidak ada penjagaan.
Hanya terlihat beberapa orang yang akan membesuk ke Rutan, selebihnya dipenuhi oleh para pewarta yang akan meminta informasi terkait pelaksanaan eksekusi.
Kepala Rumah Tahanan Boyolali Achmad Chudori mengaku sampai saat ini mengaku belum mengetahui secara pasti pelaksanaan eksekusi wanita asal Vietnam tersebut.
“Belum tahu akan transit atau tidak di Rutan Boyolali. Jika betul pihak Rutan sudah siap menerima kedatangan terpidana mati kasus narkoba tersebut,” jelasnya di Boyolali Jawa Tengah Sabtu (17/1/2015).
Bahkan sampai saat ini ungkap Achmad Chudori belum melakukan koordinasi dengan pihak terkait termasuk dengan pihak kepolisian untuk pengamanan wilayah.
Salah satu staf Rutan namanya tidak mau disebut menjelaskan jika sebelumnya Tran Thibich Hanh pernah menghuni Rutan Boyolali saat proses persidangan berlangsung.
“Kamarnya di blok perempuan di bagian belakang rutan,”jelasnya.
Ketika ditanyakan apakah ruangan di blok wanita tersebut akan digunakan sebagai tempat transit Tran Thibich Hanh dirinya tidak tahu pasti.
“Tanya saja langsung sama Pak Karutan.” ungkapnya.
Lokasi esksekusi sampai saat ini juga belum diketahui. Ada beberapa lokasi yang kemungkinan akan dijadikan tempat eksekusi.
Diantaranya di Pegunungan Wonopotro, atau juga dilakukan di Lereng Merbabu. Bahkan sebagian juga memperkirakan bila eksekusi tersebut bisa juga dilakukan sekitar Gunung Kendil dekat lokasi dari markas komando (Mako) Brimob.
(BJ24)