SOLO, 24/3 (Beritajateng.net) – Indonesia melalui PT Dirgantara Indonesia (PT DI) kembali merakit pesawat terbang. Hal tersebut diungkapkan Menteri Riset Teknologi dan Perguruan Tinggi Muhammad Nasir ketika mengunjungi Solo Technopark, Selasa (24/3/2015).
Pesawat terbang karya anak negeri itu diberi nama N-219 dan akan terbang mengelilingi satu kota ke kota lain yang memiliki jarak tempuh sekitar 200 kilometer. Pesawat kecil bernama N-219 mampu membawa sekitar 19 penumpang.
“Targetnya tahun 2016 nanti sudah bisa diwujudkan. Diharapkan sebagai tahun kebangkitan kedirgantaraan Indonesia,” jelasnya.
M. Nasir menyebutkan agar pesawat jenis N-219 ini bisa di produksi massal, saat ini masih dalam tahap pengurusan surat sertifikasi pembuatan dan pengoperasian pesawat tersebut.
Bahkan sampai saat ini saja, lanjut M. Nasir, sudah ada dua negara, yang tertarik untuk menggunakan pesawat buatan Indonesia tersebut yakni Thailand dan Philipina. Namun belum berpikir kesana, karena untuk distribusi ke dalam negeri sendiri belum mencukupi.
“Harga satu unit pesawat jenis riset Rp 120 – Rp 150 Miliar. Tetapi harga jual ekonomisnya sekitar US 6 juta atau mencapai Rp 70 Miliar,” lanjutnya.
M. Nasir mengatakan jika pasawat buatan dalam negeri ini jauh lebih murah dibandingkan dengan pesawat buatan luar negeri. Bahkan prototype pesawat sudah jadi hanya menunggu pembuatan sertifikasi saja.(BJ24)