
KARANGANYAR, 29/8 (BeritaJateng.net) – Kebakaran Lawu yang bermula dari wilayah Jawa Timur ini mulai merembet ke wilayah Jawa Tengah tepatnya di hutan Lawu dijalur Tambak Ngargoyoso, Karanganyar. Akibat kondisi cuaca dan arah angin yang tidak bisa diprediksi kobaran api belum bisa di padamkan.
Tim relawan yang ikut melakukan pemadaman api terdiri dari gabungan tim Perhutani, SAR, BPBD, Emergency Karanganyar, Sekber, Dimpa Unsa, Potlot PDAN juga SAR Polres Karanganyar. Namun sebagian dari mereka terpaksa harus turun kambali karena api makin membesar dan arah angin sulit di prediksi.
Informasi dari posko Karanganyar Emergency, api sudah menyebar hingga petak 63 E, F, G dan H yang berada di perbatasan KPH Lerak Segorogunung dengan KPH Tambak, Ngargoyoso.
Terbakarnya kembali hutan Lawu berpotensi mengancam kelestarian hewan dan juga tanaman obat yang banyak bertebaran di sepanjang lereng hingga mendekati puncak Lawu. Selama ini Lawu dikenal memilik koleksi tanaman obat yang cukup lengkap, juga memiliki keanekaragaman jenis bunga.
Belum padamnya api yang kembali membakar hutan Gunung Lawu, menimbulkan kekhawatiran akan keberadaan habitat hewan yang ada di Gunung Lawu seperti lutung, kera, burung, kijang, babi hutan yang turun dan mendekati ke perkampungan warga.
Komandan Karanganyar Emergency Joko Sunarto menyebutkan kelompok hewan tersebut terlihat sudah mulai turun mencari lokasi yang aman. Bahkan saat tim pantau sedang melakukan pantauan, tenda basecamp mereka sempat di datangi gerombolan kera dan lutung, juga babi hutan.
“Kawanan hewan itu sudah terlihat turun di pos 3 untuk mencari lokasi yang aman,” jelasnya ketika di temui di posko Karanganyar Emergency di Ngargoyoso, Karanganyar, Jumat (28/8/2015) malam.
Dampak terbesar dari terbakarnya hutan gunung Lawu adalah sumber mata air bagi ratusan warga dari beberapa desa di lereng Lawu yang terancam terputus jika api tidak segera padam. Selain itu, sumber mata air yang biasa dinikmati warga di lereng Gunung Lawu pun terancam terputus. Bila api tak juga mampu dipadamkan akan memutus saluran air yang terbuat dari pipa pralon yang mudah terbakar.
Relawan dari berbagai elemen dibantu warga berupaya melokalisir api dan berupaya menyelamatkan sumber air yang biasa digunakan memenuhi kebutuhan hidup ratusan warga tersebut.
Sementara itu informasi yang di peroleh dari anggota Karanganyar Emergency (KE) pagi ini Sabtu (29/8/2015), Maryono menyebutkan titik kebakaran sudah mulai mendekati pipa yang mengalirkan air lima dusun di Kelurahan Gumeng Jenawi yang memanfaatkan air dari Gunung Lawu.
Lokasi sumber mata air itu berada di Bukit Gunung Piling di sekitar Pos Tiga. Sebelumnya sumber mata air tersebut yang berada sekitar 500 meter dari titik api sudah dalam kondisi aman. Hanya tinggal bara api saja.
Namun karena kondisi angin yang kencang juga udara di sekitar lokasi kering akibat kemarau semakin mempercepat meluasnya daerah yang terbakar.
“Informasi terakhir pagi ini dari Tahura api sudah sudah masuk kawasan pos 4 tahura. Tadi jam 05.00 WIB tim relawan naik melalui jalur Tahura menuju puncak” pungkas Maryono. (BJ24)